Sebuah bangun tidak boleh didesain dengan asal. Agar menghasilkan performa bangunan baik dan hemat energi, maka harus melalui banyak simulasi. Simulasi performa bangunan berfungsi memahami lingkungan sekitar.
Dengan demikian, kita dapat mengetahui bagaimana cara pasti untuk menghemat energi bangunan. Kira-kira apa saja simulasi tersebut? Roma Bangunan punya daftarnya di bawah ini!
Apa Itu Simulasi Bangunan?
Kita dapat menguji kinerja ruang dan elemen bangunan dengan menggunakan simulasi bangunan. Pada arsitektur, simulasi performa bangunann sangat penting. Khususnya dalam mencapai fungsi keberlanjutan jangka panjang untuk hunian masa depan.
Tahap pengembangan konseptual dan desain, arsitek akan menjalankan banyak analisis dan simulasi secara nyata. Tujuannya untuk memastikan desain sesuai data dan bukan intuisi saja.
Mengapa Simulasi Performa Bangunan Itu Penting?
Dengan menganalisis simulasi bangunan secara menyeluruh, kita mampu mengetahui pengaruh iklim terhadap desain dan efisiensi energi. Oleh sebab itu, memahami iklim itu penting. Apalagi jika ingin mengintegrasikan strategi pasif ke desain rumah.
Melalui unsur alam, Anda dapat mengurangi ketergantungan listrik dan mekanik. Dengan demikian, pengurangan konsumsi energi akan terjadi. Simulasi performa bangunan merupakan reaksi berantai. Ketika mencapai net zero, maka pengurangan emisi gas pada rumah kaca kemungkinan terjadi.
Dengan simulasi dan analisis bangunan, Anda bisa mengoptimalkan desain secara berkelanjutan. Sehingga dapat menentukan bahan dan sistem terbaik dalam melawan emisi gas yang dihasilkan bangunan.
Macam-Macam Simulasi Performa Bangunan
Dalam arsitektur, ada beberapa jenis simulasi performa bangunan yang harus Anda ketahui, yakni:
1. Tenaga Surya
Matahari memantulkan radiasi yang secara langsung berdampak memperoleh panas termal ke bangunan. Biasanya akan melewati proses fasad dan fenestrasi. Analisis ini menunjukkan bahwa bangunan memiliki bagian yang bisa terkena panas maupun tidak.
Dengan kata lain, secara tidak langsung tenaga surya dapat menunjukkan tingkat kenyamanan termal. Jadi, Anda bisa mengukur dan memvisualisasikan intensitas radiasi dengan mudah.
Tidak selalu tentang radiasi tinggi saja, namun mempelajari iklim juga penting. Tujuannya untuk kecocokan desain dan radiasi matahari, baik itu radiasi rendah maupun tinggi. Dengan memahami jenis ini, arsitek dapat memutuskan tempat terbaik untuk memasang panel surya dan mempertimbangkan kinerjanya.
2. Jam Matahari
Tidak sama seperti radiasi matahari, analisis jam matahari mengukur dan menunjukkan paparan sinar matahari. Sehingga Anda bisa mengetahui seberapa mampu bangunan dalam menerimanya.
Menganalisis jam matahari memberikan keuntungan, khususnya dalam rencana tata ruang dan program. Dalam simulasi performa bangunan, upaya ini mampu mempengaruhi desain lanskap dan arsiran. Jadi, analisis jam matahari bisa mencapai tahap desain konseptual.
3. Bayangan
Pepatah mengatakan bahwa bayangan muncul karena adanya cahaya. Bagi arsitek, mempelajari bayangan tidak kalah penting. Sebab bertujuan untuk memahami peran desain dalam menghasilkan bayangan dan gerakan.
Menganalisis bayangan dapat menggunakan akses matahari di dalam atau sudut bangunan lainnya. Simulasi ini termasuk penghalang fisik bangunan, sehingga menghambat cahaya masuk ke rumah.
Pada dasarnya, kecerahan dan silau ekstrim dapat menciptakan rasa tidak nyaman. Terutama dalam penglihatan, apalagi jika ditambah panas ruangan yang semakin meningkat.
Akan tetapi, melalui bayangan kuat dan cahaya redup, ketidaknyaman jarak pandang juga akan muncul. Alhasil, massa, orientasi, dan tata ruang rumah akan terganggu.
4. Angin
Simulasi performa bangunan melalui angin, berarti bangunan harus mendorong ventilasi terbaik. Secara keseluruhan, orientasi dan desain bangun bukan penyebab utama mempengaruhi arah angin. Sebab penyangga, atap, dan kelongsong juga dapat dipengaruhi angin.
Pada arsitektur, penampilan analisis angin berupa diagram. Akan tetapi, diagram mawar angin dan aliran angin adalah yang paling umum digunakan. Lain halnya dengan mahasiswa yang lebih umum menggunakan tanda panah untuk menunjukkan arah dan kekuatan angin.
5. Energi
Dengan menganalisis energi sedini mungkin, arsitek dapat memprediksi penggunaan energi untuk desain bangunan. Analisis yang bisa dilakukan, meliputi HVAC, pemanas air, pencahayaan, plug-load, komponen mekanikal, pendingin, dan komponen elektrikal.
Temukan Bahan Bangunan Terbaik di Roma Bangunan
Dalam menjalani simulasi performa bangunan, tentunya arsitek membutuhkan perlengkapan pendukung. Sebagai arsitek, Anda harus memiliki bahan bangunan yang tepat dan sesuai desain. Roma Bangunan dapat membantu Anda mengatasinya.
Roma Bangunan merupakan pusat perbelanjaan bahan bangunan paling lengkap. Berbagai bahan bangunan dengan harga bervariasi ada di sini. Datang dan beli kebutuhan bangunan Anda hanya di Roma Bangunan!