Begitu banyak istilah arsitektur rumah, seperti minimalis modern, skandinavian, industrial, tropis modern, dan masih banyak lagi. Istilah ini seringkali kita baca atau dengar berdengung di media massa untuk menunjuk sebuah bangunan yang dianggap menerapkan gaya atau tren arsitektur/interior masa kini. Tujuannya agar dapat memperoleh kesan rumah atau bangunan yang dirancang dengan gaya baru, modern dan berselera kekinian.
Sayangnya, tidak banyak masyarakat yang paham bahwa sebutan itu bermakna sangat jauh dari khasanah arsitektur dan desain interior. Bila dicermati oleh kalangan yang lebih paham, trend rumah bergaya American Classic, Art Deco, Modern Farmhouse mulai bermunculan di Indonesia.
Melalui artikel ini, Roma Bangunan ingin merangkum macam-macam arsitektur rumah yang tak lekang oleh waktu dan sangat populer hingga masa kini.
Gaya Rumah Minimalis
Konsep minimalis adalah gaya desain modern yang sangat disederhanakan. Elemen-elemen pada desainnya didasari oleh frasa less is more. Gaya desain ini menggunakan pilihan warna netral yang menimbulkan kesan lapang, perabot sederhana dan ramping, serta sedikit aksesori sangat sederhana — demi menghindari kesan berlebihan atau flamboyan.
Arsitektur minimalis ‘membuang’ segala hal menjadi sesuatu agar mencapai esensi nilai kesederhanaan, namun memiliki nilai berkualitas sangat tinggi. Detailnya yang rapi, presisi, jujur dan tidak mengada-ada hingga terlihat pada semua bagian bangunan dan ruang. Kesan utama yang menjadi tujuan dari penerapan gaya desain ini adalah kesederhanaan, fungsionalitas, dan keteraturan. Konsep simplicity ini diwujudkan lewat bentuk geometris dasar yang simpel, elemen-elemen tanpa dekorasi, penggunaaan material sederhana, dan repetisi struktur bangunan yang terlihat teratur tapi tetap nggak kehilangan kualitas esensial dari desain itu sendiri.
Gaya Rumah Modern
Mengacu dari buku “Simon and Schuters’s Pocket Guide to Architecture” (1986) oleh Patrick Nuttgens, sejumlah arsitek besar di Eropa pernah mengadakan pertemuan di tahun 1928 dalam Congres Internationaux d’Architecture Moderne (CIAM). Menetapkan bahwa kesepakatan ciri khas arsitektur modern ditandai oleh tiadanya ornamentasi atau hiasan, struktur atap yang rata, dominasi garis-garis persegi panjang, dinding putih dan keberadaan jendela yang besar-besar.
Karakteristik bangunan dengan desain arsitektur ini adalah menggunakan atap datar dan rendah dan jendela besar horisontal. Arsitektur rumah modern menggunakan material yang tergolong mahal dengan kualitas tinggi seperti marmer, panel kayu, dan batu.
Desain modern mengutamakan kesan simple di setiap elemen, termasuk furnitur. Kata “ramping” biasa digunakan untuk mendeskripsikan gaya modern ini. Design rumah modern memiliki sumber pencahayaan yang baik dengan aplikasi jendela besar. Jika kamu pecinta gaya yang modern, hadirkan jendela atau bukaan yang memadai di rumahmu,agar sirkulasi udara bisa mengalir dengan baik. Hindari meletakkan jendela di dinding yang menghadap arah barat, karena rumah akan terasa panas.
Gaya Rumah Kontemporer
Definisi kata kontemporer adalah masa kini atau masa sekarang, jadi rumah dengan desain kontemporer tentu akan berubah dari masa ke masa dan desainnya selalu berubah mengikuti perkembangan dan tren desain di masa itu. Rumah kontemporer kerap disamakan dengan rumah modern, namun terdapat perbedaan utama antara kedua gaya desain ini. Desain gaya kontemporer lebih cair dan fleksibel dibanding gaya modern yang lebih kaku.
Desain kontemporer didominasi pada fitur yang lebih lembut dan berlekuk, terutama jika dibandingkan pada desain dan arsitektur modern yang cenderung bergaris tegas dan lugas.Penggunaan bahan-bahan alami, menghadirkan tanaman hias, dan memadukan bangunan dengan lingkungan alami adalah ciri khas dari rumah kontemporer.
Gaya Rumah Scandinavian
Desain Skandinavia menekankan kesederhanaan hidup yang diterapkan di negara-negara Nordic. Pencahayaan alami yang luas, aksesori minim, dan pemilihan furnitur yang fungsional menjadi ciri desain Skandinavia. Gaya Skandinavia yang terkenal dengan suasana serba putih dengan pilihan furnitur kayu berwarna terang. Image terang, luas, dan bersih membuat gaya interior ala Skandinavia ini sangat digemari terutama oleh keluarga-keluarga muda.
Kamu pun bisa merasakan fungsionalitas di furnitur yang dipahat dengan motif garis yang menarik. Karakteristik umum lainnya termasuk penggunaan putih sebagai warna yang dominan dan penggabungan elemen-elemen alami seperti kayu, plastik, dan aluminium berenamel, baja, dan papan lantai yang lebar. Terdapat aksen berupa warna berasal dari penggunaan karya seni, aksesori yang terbuat serat alami atau bulu, serta perabot tunggal.
Gaya Rumah Minimalis Japandi
Pada Japandi, gaya interior yang diperoleh merupakan kombinasi dari konsep desain Japanese dan Skandinavia. Penggabungan desain interior populer ini dapat memperlihatkan kesatuan desain yang estetis. Tak hanya menawan namun, rumahmu akan terfasilitasi dengan baik sesuai kebutuhan penghuninya.
Utamanya, gaya desain Japandi menitikberatkan keseimbangan dalam hidup yang dicapai dari kenyamanan dalam properti hunian yang sederhana yang merupakan kunci kebahagiaan hidup oleh masyarakat Swedia untuk memenuhi kebutuhan jiwa dan raganya, tak hanya fokus mencapai work-life balance. Kamu pun bisa merasakan fungsionalitas di furnitur yang dipahat dengan motif garis yang menarik. Karakteristik umum lainnya termasuk penggunaan putih sebagai warna yang dominan dan penggabungan elemen-elemen alami seperti kayu, plastik, dan aluminium berenamel, baja, dan papan lantai yang lebar.
Gaya Rumah Klasik Penuh Unsur Detail
Definisi gaya klasik memang tidak dapat dipisahkan dari pembagian zaman dan pergerakan kesenian Eropa. Kedua faktor inilah yang menjadi landasan bentuk bangunan serta interior pada masa itu. Yunani dan Romawi kuno dengan peninggalan bangunan kokoh tinggi berpilar.
Diikuti era Rococo, saat karya seni dan arsitektur semakin berwarna, penuh dengan hiasan yang terkesan playful. Selain berdasarkan era, perbedaan asal negara merupakan hal krusial lainnya dalam membedakan ragam aliran klasik. Berdasarkan perkembangan penerapannya, pembagian ini yang sekarang umum dipakai.
Jika ingin rumah memiliki gaya vintage, gunakan warna-warna lembut pada cat dinding rumah seperti warna putih, atau warna pastel seperti kuning muda, biru muda, atau merah muda. Pilih juga furnitur yang memiliki kesan jadul dengan banyak lekukan dan berbahan kayu.
Gaya Rumah American Classic
Sama seperti sejarah negara ini, gaya klasik Amerika sangat terpengaruh oleh pergerakan seni dan arsitektur negara-negara Eropa. Bahkan pengaruh Inggris dan Prancis masih terlihat kental pada bentuk furnitur dan hiasan. Secara keseluruhan gaya klasik Amerika tergolong lebih ringan dan berkesan homey.
Warna natural seperti krem, cokelat dan putih, juga ditemui sentuhan warna-warna muda. Cornice dibuat lebih sederhana serta wallpaper yang dipakai berwarna cerah dengan motif cenderung polos. Ornamen interior didominasi dengan material kayu. Gaya Amerika ini menampilkan suasana elegan namun tetap terlihat kasual sebab minim detail-detail kompleks.
Gaya Rumah Klasik Kolonial
Arsitektur kolonial di Indonesia adalah arsitektur Eropa Barat dari Belanda yang dibawa ke Indonesia dengan misi kolonialisme namun akhirnya berkembang setelah melihat budaya dan iklim disini. Arsitektur ini memiliki pengaruh besar dan kerap menjadi mind set baru bagi masyarakat Indonesia jaman itu.
Ciri-ciri dari arsitektur rumah ini yang pertama adalah berbentuk simetris atau persegi dengan karakteristik pintu masuk rumah berada di tengah bagian depan rumah. Arsitektur rumah The Colonial juga meliputi penggunaan pilar dan detail kusen jendela. Karakteristik lainnya adalah arsitektur rumah ini memiliki atap dengan kemiringan sedang dan sebuah tangga setelah pintu masuk yang mengarahkan pada bagian tengah dari lantai dua.
Rumah Industrial
Sama seperti namanya, gaya desain industrial terinspirasi dari sebuah industri atau pabrik. Dalam sejarah, bangunan industrial pertama kali didirikan pada tahun 1700 yang sangat fokus pada efisiensi dan keselamatan. Gaya yang terlihat sangat maskulin ini bermula akibat dari banyaknya bangunan-bangunan bekas pabrik di Eropa yang tak digunakan Kembali. Agar bangunan tersebut tak terbengkalai, dilakukan modifikasi pada arsitektur dan interior bangunan sehingga menjadi layak dan nyaman dihuni namun tetap mempertahankan karakter asli dari bangunan pabrik tersebut.
Karakter gaya industrial adalah ekspos material-material bangunan seperti baja, logam, beton, dan bata. Tanpa finishing yang menutupi material tersebut, karakter bangunan industrial menjadi semakin tegas. Maka dari itu, dinding bata ekspos, struktur pipa-pipa air dan udara di ceiling yang terlihat jelas, dan barang daur ulang adalah salah satu ciri gaya industrial yang dianggap efisien dari segi material. Di tahun 1700 pun, listrik sangatlah minim, sehingga dirancang jendela besar untuk menghadirkan cahaya alami. Setelah dilupakan atau ditinggalkan, gaya industrial pada pabrik dan gudang kini sangat diminati untuk tempat tinggal dan bisnis cafe.
Rumah Art Deco
Langgam Art Deco bisa disebut sebagai periode arsitektur yang unik, yaitu terjadi antara dua Perang Dunia, antara tahun 1920 sampai 1939. Periode setelah itu, yaitu sekitar tahun 1950-an masih ada karya arsitektur bernafaskan Art Deco, namun hanya merupakan kelanjutan dari gaya tahun-tahun sebelumnya. Pada dasarnya Art Deco sendiri lahir karena adanya gerakan modernisme, yaitu tuntutan estetika menuju bentuk sederhana, membebaskan diri dari arsitektur klasik.
Karakter yang paling utama adalah bentuk geometris murni dan kesederhanaan. Kita mengenal langgam Art Deco dalam empat klasifikasi, yaitu floral deco, streamline deco, zigzag deco, dan neo-classical deco. Di Indonesia hanya diaplikasikan dua langgam pertama, yaitu floral deco dan streamline deco, dan jarang sekali ditemukan klasifikasi ketiga dan keempat.
Di Asia sendiri hanya ada tiga kota yang memiliki koleksi bangunan dengan langgam arsitektur Art Deco yang signifikan, yaitu Shanghai, Bombay, dan Bandung, selain kota-kota di dunia yang terkenal dengan Art Deco-nya seperti Miami.
Setiap generasi mempunyai desain interior favoritnya sendiri. Hal ini jugalah yang mendasari terciptanya gaya arsitektur yang beragam. Nggak hanya fasadnya saja, interiornya pun merupakan interior impian.
Kalau kamu suka gaya arsitektur yang mana?
Jika kamu sedang berencana untuk merenovasi hunianmu? Di Roma Bangunan kamu bisa menemukan berbagai keramik dan granit terbaik dengan harga termurah. Selain itu ada juga cat, pintu, handle pintu, hingga kebutuhan sanitary seperti bathtub, kloset, dan keran lho! Selain model dan ukurannya bervariasi, pilihan mereknya pun beragam, seperti Sandimas, Paloma, Belluci, Hemmen, dll.
Tak hanya materials saja, di Roma kamu juga tersedia wall decor, batu taman, hingga rumput sintetis. Lengkap banget, ‘kan? Yuk, wujudkan rumah impianmu bersama Roma Bangunan!